Breaking News

Friday, September 12, 2014

Ilmu Pengetahuan Tentang Cinta

Darimana, Apa, dan Bagaimana Cinta Bekerja, Serta Rahasia Tentang Cinta Sejati



Ilmu Pengetahuan Tentang Cinta,
Darimana, Apa, dan Bagaimana Cinta Bekerja, Serta Rahasia Tentang Cinta Sejati


Tulisan ini terinspirasi dari kesadaran saya akan setiap maha karya kreatifitas manusia di dunia, dari mulai lagu, mitos dan dongeng, hingga berbagai kreasi lukisan, pahatan serta arsitektur. Apabila kita perhatikan bagaimana nyaris setiap karya tersebut terinspirasi dari ataupun bertemakan elemen romansa. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah dalam dunia musik yang sepertinya tidak pernah kehabisan stok lagu-lagu tentang cinta.
Kenapa ya ?, Dan ternyata ketika saya search, dengan tepatnya ketemulah jawabannya di artikel ini:  Kreatifitas Cinta.
Dalam artikel tersebut menyebutkan, berdasarkan  penelitian seorang psikolog, Jens Forster, dari University of Amsterdam yang berjudul Why
Love Has Wings and Sex Has Not, maka dapat disimpulkan “cinta itu membuat kita cenderung berpikir lebih besar dan kreatif”.

Wow !, sebegitu hebatkah cinta itu..

Yup, selain itu cinta bagi saya adalah komponen yang membuat dunia ini hidup, tanpa cinta kita semua mungkin tidak pernah ada didunia ini. Konon manusia pertama didunia, Adam dan Hawa saling mencintai satu sama lain sehingga bisa memunculkan keturunan hingga akhirnya kita bisa terlahir disini. Tentu karena cinta jualah orangtua kita beserta seluruh orangtua dari orangtuanya kita dst. akhirnya mampu membesarkan kita semua sehingga kita semua bisa merasakan indahnya cinta juga. Maka sudah saatnyalah bagi kita untuk berterima kasih kepada sang pahlawan kita, - cinta. Dengan jalan mensyukurinya, yakni berupa menebarkan cinta itu ke dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.

Selain daripada itu karena hal-hal tersebut pulalah timbul pertanyaan dibenak diri saya, “Lantas sebenarnya ada apa sih dengan cinta ?”. Melalui tulisan sederhana inilah akhirnya saya bermaksud untuk berbagi dengan Anda semua sedikit tentang perihal cinta yang telah saya
ketahui.
Selamat menyimak...






2

Darimanakah Cinta Itu Berasal ?
Jika Anda menanyakan darimana cinta itu berasal tentu bisa dijawab dengan jawaban cinta itu berasal dari takdir Tuhan. Jawaban tersebut memang benar tetapi tidak memuaskan. :)

Secara ilmiah ini memang agak membingungkan, akan tetapi ilmu pengetahuan mengatakan, jawabanya adalah jatuh cinta itu berasal dari hidung lalu turun ke hati.  Loh !? Bukan dari mata turun ke hati toh..!!??

Ya, memang begitulah adanya. Perasaan cinta yang kita rasakan muncul karena di dalam tubuh diproduksi beberapa zat-zat tertentu yang sedikit membius otak dan efeknya bisa disamakan dengan efek narkoba. Salah satu zat ini dinamakan  feromon.

Istilah feromon berasal dari bahasa Yunani yaitu “phero” yang artinya “pembawa” dan “mone” “sensasi” (feromon = pembawa sensasi). Senyawa feromon sendiri didefinisikan sebagai suatu subtansi kimia yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh mahluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan untuk membantu proses reproduksi. Senyawa feromon pada manusia terutama dihasilkan oleh kelenjar endokrin pada ketiak, telinga, hidung, mulut, kulit, dan kemaluan. Feromon aktif apabila yang bersangkutan telah akil balig.

Feromon ini bisa mempengaruhi hormon-hormon dalam tubuh manusia lainnya (terutama otak). Contoh paling mudah adalah "bau badan". Hus jangan salah !, lepas dari jenis bau badan menyengat hingga bikin orang lain menjauh, setiap manusia punya bau yang khas dan menjadi ciri dirinya. Oleh para ahli dianalogikan bahwa bau badan itu seperti "sidik jari”. Jadi, kita masing-masing punya bau yang unik dan sangat berbeda dengan manusia lainnya. Dengan demikian feromon yang dihasilkan manusia, di masa depan bisa jadi salah satu identitas diri.

Sifat dari senyawa feromon sendiri tidak kasat mata, mudah menguap, tidak dapat diukur, tetapi ada dan dapat dirasakan oleh manusia. Senyawa feromon ini biasa dikeluarkan oleh tubuh saat sedang berkeringat dan dapat tertahan dalam pakaian yang kita gunakan.

Feromon pada manusia merupakan sinyal kimia yang berada di udara yang tidak bisa dideteksi melalui bau-bauan tapi hanya bisa dirasakan oleh vomeronasalorgan (VMO) di dalam indra pencium. Sinyal feromon ini diterima oleh VMO dan dijangkau oleh bagian otak bernama hipotalamus. Di sinilah terjadi perubahan hormon yang menghasilkan respons perilaku dan fisiologis. Menimbulkan rasa ketertarikan antara dua orang berlainan jenis dengan bekerja sebagai pemicu dalam reaksi- reaksi kimia. Ketika dua orang berdekatan dan bertatapan mata, maka feromon akan tercium oleh organ tubuh manusia yang paling sensitif

1 comment:

  1. Menarik artikelnya,

    Secara pribadi saya pernah mendengar tentang
    pasang susuk, dan bagi saya sedikit ragu tentang bagaimana hukumnya menurut agama. Seperti susuk samber lilin, susuk berlian,
    susuk pengasihan dan berbagai macam tempat pasang susuk lainnya.

    Memang sih semua itu ada energi pengasihan, tapi saya rasa susuk samber lilin mempunyai energi pengasihan paling kuat dari pada yang lain. Setidaknya itu pendapat saya.

    ReplyDelete

Di Dukung Oleh Majalah Paranormal